Selasa, 12 Mei 2009

Kenakalan Remaja Dimulai dari Keluarga

Kenakalan Remaja Dimulai dari Keluarga

Jaman sekarang, sering kali kita mendengar banyak remaja-remaja yang terlibat dalam kenakalan remaja, seperti perkelahian, narkoba, sex bebas sampai masalah paling parah, seperti tindakan kriminal. Pernahkah kita menyadari bahwa kenakalan yang ditimbulkan oleh para remaja, selain adalah tanggung jawab dari remaja itu sendiri, juga merupakan tanggung jawab orang-orang dan lingkungan di sekitar mereka?

Banyak faktor yang menjadi pencetus dari kenakalan remaja. Salah satu yang akan dibahas ini adalah kenakalan remaja yang berkaitan dengan keluarga. Keluarga merupakan sosialisasi manusia yang terjadi pertama kali sejak lahir hingga perkembangannya menjadi dewasa. Itulah sebabnya sebelum berlanjut kepada kenakalan remaja yang disebabkan oleh faktor yang lebih banyak lagi maka akan lebih baik kita mulai memperhatikan dari permasalahan yang paling mendasar yaitu keluarga.

Keluarga dapat dibagi menjadi bermacam-macam, seperti keluarga inti, keluarga besar, dan lain-lain. Tetapi dalam bayangan kita, lebih sering kita mendeskripsikan keluarga dengan gambaran keluarga inti yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan saudara kandung. Secara idealnya, keluarga adalah ayah dan ibu yang bersatu dan bahu membahu dalam mendidik dan membimbing anaknya dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Ayah dan ibu adalah panutan anak sejak kecil hingga remaja dan hal tersebut akan berlangsung terus menerus sampai mereka memiliki anak lagi dan berlanjut terus seperti ini.Peran keluarga sangat penting bagi sosialisasi anak dimasa perkembangannya.

Berikut adalah peran keluarga :

  1. Keluarga merupakan kelompok terkecil dimana anggotanya berinteraksi secara tetap.
  2. Terdapat hubungan emosional yang kuat antara orangtua dan anak.
  3. Hubungan sosial yang terjadi relatif tetap.

Berdasarkan teori perkembangan fisik, remaja dibagi menjadi remaja awal dan remaja akhir.Remaja awal dimulai dari usia 13-17 tahun sedangkan remaja akhir dimulai dari usia18-19 tahun. Yang disebut sebagai kenakalan remaja adalah kenakalan yangterjadi pada kategori umur remaja, dimana remaja melanggar norma-norma baik, terutama norma hukum dan norma sosial.

Gejala-gejala yang dapat dilihat pada anak yang mengalami kenakalan remaja adalah :

  1. Anak tidak disukai teman-temannyasehingga bersikap menyendiri.
  2. Anak sering menghindar dari tanggungjawab mereka di rumah dan di sekolah.
  3. Anak sering mengeluh kalau mereka memiliki permasalahan yang mereka sendiri tidak bisa selesaikan.
  4. Anak mengalami phobia atau gelisah yang berbeda dengan orang-orang normal.
  5. Anak jadi suka berbohong.
  6. Anak suka menyakiti teman-temannya.
  7. Anak tidak sanggup memusatkan perhatian.


Pengaruh keluarga terhadap kenakalan remaja bisa disebabkan dari berbagai hal :

1. Keluarga yang broken home

Keluarga yang broken home bisa digambarkan seperti orangtua yang berpisah, seperti bercerai atau terjadi perang dingindalam keluarga. Pada masa remaja terutama remaja awal merupakan fase dimana teman sebaya sangat penting baginya. Pada periode ini juga sering terbentuk kelompokatau lebih dikenal dengan sebutan gang. Idealisme mereka sangat kuat dan identitas diri mulai terbentuk dengan emosi yanglabil. Dalam fase ini, orangtua sangat berperan dalam mengawasi anak-anaknyadalam bergaul dan menuntun mereka dalam menjalani hidup supaya tidak salah bergaul dengan teman-teman yang dapat menjerumuskan mereka. Keluarga bagai kanvital mereka sebagai pedoman dalam hidup. Bila mereka kehilangan pedoman hidup mereka ini maka mereka akan susah untuk melewati masa kritis dalam hidupmereka. Masa kritis tersebut diwarnai oleh konflik-konflik internal, pemikiran kritis, perasaan mudah tersinggung, dan cita-cita serta keinginan yang tinggi tetapi sulit untuk diwujudkan sehingga menimbulkan stress dan frustasi. Masalah keluarga yang broken home ini menjadi akar dari permasalahan anak-anak. Keluarga merupakan dunia keakraban dan di dalamnya terdapat tali batin yangmerupakan vital dalam hidup.

2. Pendidikan yang salah

Sikap memanjakan anak-anak merupakan cinta kasih orangtua yang berlebihan bagi anak-anak. Sering kali halitu disebabkan anak tersebut merupakan anak tunggal atau karena kurangnya perhatian yang didapat oleh orangtuanya dulu sehingga dipuaskan kepada anak-anak mereka. Juga dapat disebabkan oleh rasa bersalah orangtua kepada anak yang disebabkan orangtua terlalu sibuk dengan pekerjaan atau over active ataupun penyebab lainnya. Perlu kita ingat kembali bahwa keluarga adalah kehidupan dimana seorang anak pertama kali berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan. Oleh sebab itu, pendidikan dalam keluarga sangatlah penting untuk menjadi dasar dan arah anak mencapai kedewasaan mereka yang menuntut tanggung jawab. Anak adalah generasi muda yang nantinya akan meneruskan generasi tua sehingga pendidikan sangatlah perlu untuk diperhatikan dan ditekankan.

Pendidikan yang baik tentunya tidak menjadi masalah, tetapi bagaimana dengan pendidikan yang salah? Tentunya pendidikan yang salah akan menjadi masalah nantinya. Terdapat 2 cara mendidikyaitu: cara otoriter dan cara demokratis. Cara otoriter adalah cara mendidik yang lebih ke arah memimpin sedangkan cara demokratis adalah cara mendidik yang lebih ke arah memberikan kebebasan. Tentu saja kedua cara tersebut terdapat kelebihan dan kekurangan. Seorang anak juga perlu diberi pendidikan agama untuk mengarahkan mereka menghindari perbuatan-perbuatan yang tidak terpuji.

Pengendalian untuk kenakalan remaja dapat dilakukan dengan bersikap preventif dan bersifatrepresif. Anak-anak perlu ditanamkan sikap disiplin oleh orangtua, diberikan kasih sayang dan rasa keamanan bagi anak, serta orangtua dapat menjadi sahabat bagi anak. Sebaiknya orangtua tidak bersikap terlalu over protective. Akan tetapi anak perlu diberikan kebebasan untuk memilih apa yang dia suka dan tidakdia suka karena dengan berjalannya waktu, anak juga dituntut untuk bersikap dewasa dan bertanggung jawab terhadap hidup dan pilihan mereka. Oleh sebab itu, orangtua perlu membiasakan diri untuk memberikan pengertian terhadap dirimereka dan percaya kepada anak-anaknya. Tentu saja, orangtua juga tidak bolehmemberikan kebebasan yang berlebihan, tetapi tetap menjadi pengawas dan gurubagi mereka untuk mengarahkan mereka ke jalan yang benar apabila arah mereka terlihat melenceng/tak sesuai.

Orangtua juga dapat terlibat dalam organisasi sosial yang bertujuan menanggulangi kenakalan remaja. Dengan banyak ikut serta dan mengenal kehidupan remaja, orangtua dapat menjadi sahabat yang baik bagi anak-anaknya serta dapat menjadi tempat berkeluh kesah dan menjadi sesepuh bagi sang anak. Dengan menanamkan arti kepercayaan, hubungan cinta dan rasa tenteram dalam keluarga antara anak dan orangtua akan tercipta, serta akhirnya bisa turut mengurangi kenakalan remaja.

Ingatlah selalu bahwa generasi muda adalah penerus bangsa dan negara. Tentu saja biladisuruh memilih, semua ingin menjadi anak yang memiliki nilai yang tinggi bagidiri sendiri, keluarga, masyarakat, dan negara. Bagi generasi muda, apakah kitamau menjadi anak yang dihargai oleh orang lain atau anak yang dinilai nakal sehingga sering dimarahi? INGAT!! Pilihan hidup ada di tangan kita sendiri dan jalan hidup akan dijalankan oleh kita sendiri juga. Oleh sebab itu, janganlah sampai salah langkah.


Daftar Pustaka :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar